Menikah karena ibadah, meneruskan generasi manusia dan mencari ketentraman hidup yang hanya dicapai dengan terbinanya keluarga, dari dua insane yang berlainan jenis dalam satu rumah tangga.
Bila itu yang menjadi pegangan, maka yang dicari oleh seorang wanita bukan suami yang dapat menyediakan rumah bersusun tiga. Bukan pula yang dapat memberi intan permata berlian yang ada di museum semuanya. Tetapi bagi seorang wanita cukup berbahagia bila mempunyai suami yang memiliki delapan sifat dalam hidupnya.
1.Cinta kepada istrinya seorang. Tidak menduakan cinta atau lebih dari itu.
2.Suami yang sayang kepada anak-anaknya. Walaupun ia baru kembali dari tempat kerja dengan perasaan letih, tetapi anak rindu bapak, dibopong juga anaknya, diciumi dan diajak bercakap-cakap.
3.Sayang kepada ayah-bunda mertua. Yang baik adalah suami-istri bertukaran ayah-bunda. Tidak ada kenikmatan buat ayah-bunda kecuali menerima kiriman dari menantu, walaupun hanya secawan kopi atau sebungkus rokok. Bibit kebakaran dalam rumah tangga biasanya akan timbul bila suami berkirim kepada ibunda diantarkan dengan bisikan “Istri saya jangan sampai tahu,” atau sebaliknya. Karena itu perbuatan demikian jangan sampai dilakukan oleh ananda berdua.
4.Baik dengan tetangga. Karena keluarga terdekat itu bukan yang ada di Jakarta atau di Surabaya, tetapi mereka yang dekat dengan rumah kita. Kalau kesulitan tengah malam, kebakaran atau anak sakit keras, yang diminta tolong pertama kali adalah tetangga.
5.Tidak mengerjakan sesuatu yang menyakitkan istri
6.Tidak sembunyi-sembunyi dari istri. Segala sesuatu harus terus terang. Istri harus selalu diajak terus terang/terbuka oleh suami. Istri yang selalu diajak terbuka, bila ada kesulitan akan berkata, “Jual saja gelang, kalung, cincin atau apa sajalah yang sekiranya dapat menjadi uang”. Tetapi sebaliknya suami yang selingkuh (suka sembunyi-sembunyi dalam memberikan sesuatu), bila ada kesulitan mendadak, istri akan berkata, “Rasain biar dia tahu”, dan macam-macam lagi yang akan diucapkan istri kepada suami.
7.Suami yang memiliki idealisme, punya wawasan dalam hidupnya, tidak sekedar asal hidup, terserah bagaimana jadinya. Idealisme bagi keluarganya, bagi lingkungan sekitarnya, serta bagi hari kemudiannya.
8.Syarat mutlak bagi suami ideal ialah bila suami dapat menghamparkan sehelai sejadah di kamar tidurnya dan senantiasa disiplin menyembah Allah pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Sebab bagaimanapun kurangnya seseorang, orang yang dapat beribadah tidak akan lebih kurang dari segala yang kurang di dunia ini.
Demikianlah suami yang ideal
Sebaliknya, istri yang ideal ialah istri yang mempunyai delapan sifat utama juga:
1.Istri yang pandai menjaga harga dirinya, karena harga dirinya adalah harga suaminya. Ia tidak akan tidak betah dirumah, suka berdandan dan bepergian. Ia menjaga harga keluarga keseluruhannya.
2.Istri yang pandai menjaga harta benda suaminya, walaupun hanya sebuah pulpen yang sudah rusak, tetap dijaga dan diriksa (pelihara)
3.Sayang pada ayah-bunda mertuanya
4.Baik dengan tetangganya
5.Tidak mengerjakan sesuatu yang membuat pusing hati suami
6.Tidak sembunyi-sembunyi dari suami
7.Mempunyai wawasan hari depan
8.Mampu menghamparkan sajadah yang kedua di belakang sajadah suaminya. Bangun tengah malam, sembahyang bersama. Suami menjadi imam dan istri menjadi makmum. Terasa nikmat, lebih nikmat dari pada naik Mercedes walau milik sendiri.
Selasa, 12 Mei 2009
Sifat Utama bagi Seorang Suami dan Istri Ideal
0
komentar
di
02.43
Langganan:
Postingan (Atom)